This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 07 Juni 2016

Kind Of Visitor and Motivator Travel

Kind Of Visitor and Motivator Travel
Winda Wahyuningsih, Reza Faridi, Devi Marhawani

Menurut Kotler (2000: hal 263) untuk menentukan profil dan minat pengunjung dapat di lakukan melalui aspek geografis dan aspek demografis. Untuk aspek geografis profil pengunjung dapat di kelompokkan menjadi beberapa kelompok unit geografis, yaitu kewarganegaraan, asal negara, kota provinsi, desa, lingkungan dan lainnya. Dan untuk aspek pengunjung dapat di kelompokkan menjadi beberapa variabel dasar seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, status perkawinan, generasi, nasionalitas, dan kelas sosial. Selanjutnya untuk aspek fisiografi pengunjung dapat di kelompokkan menjadi beberapa kelompok unit pasar berdasarkan sifat dan karakteristik di lihat dan kejiwaan seperti lama kunjung, pilihan kegiatan rekreasi, frekuensi kunjungan, belanja wisatawan. Variabel demografis adalah factor yang paling sering di gunakan dalam menentukan profil dan minat pengunjung. Hal ini di sebabkan oleh pilihan, penggunaan dan keinginan sering berhubungan dengan variable dengan variable demografis tersebut.
Secara umum, motivasi adalah kebutuhan yang membuat seorang melakukan tindakan tertentu untuk memuaskan kebutuhannya. Terdapat beberapa teori tentang motivasi wisatawan. Menurut Mountinho (1987), motivasi adalah keadaan membutuhkan, suatu kondisi yang memberikan sebuah dorongan pada individu terhadap beberapa jenis tindakan yang di pandang sebagai kemungkinan untuk membawa kepuasan ( Mountinho, 1987: hal 5-44 ).
Pariwisata di Sulawasi Selatan sudah sangat berkembang. Banyak daya tarik wisata, baik itu alam, sejarah, dan budayanya. khusunya di Kab, Polman (Polewali Mandar) terdapat banyak daya tarik wisata yang sangat berpotensi dan masih sangat bisa di kembangkan oleh pemerintah setempat.
Salah satunya ialah Pulau Gusung. Menurutin formasi yang di dapatkan di internet menyatakan bahwa
Pulau Gusung Toraja, adalah termasuk dari sekian banyak wisata maritim yang dapat ditujuk ketika berada di kabupaten Polewali Mandar.  Daya tarik wisata ini berada di bagian timur kota Polewali dan memiliki pesona pasir putih serta suasana yang sejuk. Termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Binuang dan menyusun Kepulauan Tonyamang, bersama pulau-pulau lainnya, diantaranya yaitu pulau Battoa, pulau Panampeang, Pulau Karamasang, Pulau Salamaq, dan Pulau Landea.
Pulau ini memiliki pesona bawah air yang eksotis, jika anda mengharapkan sensasi menikmati pemandangan bentang alam bawah laut yang seru di Kabupaten Polewali Mandar maka daerah perairan sekitar pulau ini adalah pilihan yang tepat. Terdapat anemone laut sertakoral yang berukuran kecil yang dapat anda temui. Pilihan snorkeling sangat tepat untuk menikmati permukaan dasar lautnya, tentu saja untuk permukaan yang dangkal saja.
Tetapi keadaan yang sebenarnya tidak seperti dengan yang di sebutkan atau di dapatkan di internet. Menurut kelompok kami, yang mengadakan observasi pada tanggal 10 Maret 2015, pada pukul 10.30 . Bahwa keadaan yang sebenarnya sangat berbeda dan kami sebagai mahasiswa pariwisata atau insan pariwisata yang sangat peduli terhadap pariwisata dan sangatgat kecewa dengan melihat keadaan di pulau gusung. Padahal pulau tersebut sangat berpotensi untuk mendatangkan banyak wisatawan dan menambah pendapatan daerah setempat.
Banyaknya sampah yang berserakan membuat wisatawan tidak merasa nyaman berada di pulau gusung.tidak adanya pengelola yang mengelola pulau tersebut. Menurut informasi yang kami dapatkan pada observasi, kami sempat mewawancarai salah satu yang mengantar kami kepulau gusung mengatakan bahwa pulau gusung adalah milik pemerintah. Dulunya ada sepasang suami istri yang tinggal di pulau itu untuk menjaga dan merawat pulau tersebut tetapi sekarang sudah tidak ada. Itulah sebabnya mengapa pulau tersebut sangat kotor di penuhi dengan sampah.
Menurut kelompok kami, fasilitas disana sangat tidak layak, terdapat 2 gazebo yang sangat tidak layak untuk digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat. Terdapat pula rumah di tengah-tengah pulau itu, dan sangat tidak terawat, dipenuhi sampah dan debu. Tidak ada toilet, tidak ada dermaga, tidak ada tempat sampah, dan lainnya. Banyaknya wisatawan yang berkunjung kesana untuk menimati ikan bakar tetapi sampahnya di buang kesembarang tempat, dan sangat merusak pemandangan pulau gusng itu sendiri. Kurangnya kesadaran para wisatawan akan sadar wisata.
Hubungannya dengan topik yang kami ambil yaitu profil wisatawan dan motivasi wisatawan untuk berkunjung kepulau gusung yaitu pastinya untuk bersantai tetapi bagaimana parawisatawan ingin bersantai kalau kedaan pulau gusung sangat tidak layak. Dan untuk profil wisatawan yang biasanya  berkunjung kepulau gusung ialah masyarakat lokal. Tetapi bukan hanya masyarakat lokal tetapi banyaknya juga wisatawan asing yang berkunjung sambil menikmati makanan seafood hasil daerah itu sendiri.
Dan utnuk saran dari kelompok kami, agar daya tarik wisata pulau gusung yang sangat berpotensi itu bisa berkembang menjadi daya tarik wsiata andalan kab. Polman tidak terlepas dengan pihak pemerintah maupun stakeholder.
Sebelum mendatangkan wisatawan ke daya tarik wisata yang pertama di lihat itu dari segi fasilitas yang ada di daya tarik wisata tersebut. Alangkah lebih baiknya pihak pemerintah khususnya Dinas Pariwisata kab, Polewali Mandar memperbaiki fasilitas yang di pulau gusung. Dan memperlayak fasilitas agar para wisatawan nyaman berkunjung kepulau gusung.
menerapkan sistem sapta pesona kepada masyarakat sekitar dan juga di sekitar daerah pulau gusung agar para wisatawan yang berkunjung juga dapat menerapkan sapta pesona tersebut.










MANAJEMEN PENGUNJUNG (kode etik dan edukasi), PROMOSI DAN STAKEHOLDER DI CELEBES CANYON, KAB.BARRU SULAWESI SELATAN-INDONESIA

MANAJEMEN PENGUNJUNG (kode etik dan edukasi), PROMOSI DAN STAKEHOLDER DI CELEBES CANYON, KAB.BARRU 
SULAWESI SELATAN - INDONESIA
Oleh: Devi Marhawani Arieska, Reza Faridi, Winda Wahyuningsih^__^
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6ReOra6EcgsegEayUIst7ECip_93ahqFgyz0v1rt6Lu66xmN33ARPmsPYkC6mMXITD7PneoX1vE8fAQfQw1YMovfnsaKbiuabvNJ8ptxM9mD-dguc_PlEdkvsrawsjBMqCn8Hm-t37DQ/s400/celebes-canyon-kab-barru.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJWK59v6kLE52oQ_FZRviEDeoWKoWICswfas2IOLnpfPK8Bu4P01trEY_GYR4zmlY5rKw3F8aP8GBm9a890cFJtZkr7MJbkXC2jiLQ2T4O9LYz3H_cFqjZQqf3XfnAPgkmINBXaP4IW1A/s400/IMG_5318.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZB0-qA6Gu4dF87pHwCXaTFlkkQIekAgU6cTLfNb4c-5vGwbMS_IlHhCwkX6bc6k1ymWLPxplKwHdFj0VOZKR7pGEzMxUIqn9d3tlDbNaSy7bPdfiVUH5frGDLfqR6-JzNsjzWXbQcE5c/s400/IMG_7370.JPG

BAB IPENDAHULUAN
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah.(Undang Undang No 10 Tahun 2009 ).
Pengembangan pariwisata di harapkan dapat memperhatikan sumber daya alam dan daya tarik wisata yang berpotensi dengan memanfaatkan dampak positif yang di hasilkan dengan adanya pariwisata, selain itu tidak lepas dengan sumber daya alam dan potensi daya tarik wisata , ada tiga aspek yang perlu di perhatikan dalam pengembangan suatu daya tarik wisata untuk meningkatkan pengunjung ialah manajemen pengunjung dalam hal ini termasuk di dalamnya kode etik dan edukasi, promosi, dan peran stakeholder.
Namun, manajemen pengunjung di suatu daya tarik wisata, promosi serta peran stakeholder dalam mengembangkan suatu daya tarik wisata belum optimal di laksanakan di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon Kab. Barru. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar melihat daya tarik wisata Celebes Canyon yang sangat berpotensi untuk di kembangkan oleh para stakeholder pariwisata di Kab. Barru untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Celebes Canyon.
Maka dari itu sangat perlu di lakukan manajemen pengunjung di daya tarik wisata Celebes Canyon seperti kode etik atau aturan-aturan yang perlu di lakukan  oleh wisatawan pada saat mengunjungi Celebes Canyon. Aturan – aturan tersebut di buat untuk para wisatawan untuk menjaga keselamatan pada saat mengunjungi daya tarik wisata celebes canyon. Selain kode etik juga ada edukasi. Edukasi dalam hal ini ialah memberikan informasi kepada para pengunjung. Ada dua cara memberikan informasi kepada pengunjung yaitu formal lecture dan guidebook. Formal lecture bisa di gunakan oleh penduduk setempat di sekitar daya tarik wisata Celebes Canyon untuk memberikan informasi langsung kepada para pengunjung di Celebes Canyon. Selain itu guidebook di gunakan oleh pemerintah setempat untuk memberikan informasi mengenai daya tarik wisata yang ada di Kab. Barru salah satunya ialah Celebes Canyon yang menjadi daya tarik wisata andalan yang di miliki Kab. Barru. Agar para pengunjung lebih mudah mendapatkan informasi di internet atau media sosial.Dan untuk promosi di lakukan oleh pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon. Serta peran stakeholder yang sangat penting dalam pengembangan dan meningkatkan jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon.
Mengenai masalah yang timbul di Celebes Canyon, memancing rasa ingin tahu peneliti serta mempelajari secara mendalam mengenai manajemen pengunjung, kode etik edukasi, promosi dan peran stakeholder dalam meningkatkan jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon sehingga dengan berlatar belakang dari permasalah yang ada, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon.     

BAB II

KAJIAN PUSTAKA


2.1       Manajemen Pengunjung
Menurut Robbins dan Coulter (2007, p8) manajemen adalah proses pengordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Kata efisiensi dapat diartikan sebagai mendapatkan output terbesar dengan input yang sangat kecil, sementara efektivitas dapat diartikan pada penyelesaian kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai.
Menurut May Parker Follet yang dikutip oleh Handoko (2008:3) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
Menurut Ismail Solihin  (2009, p4) manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya oganisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan definisi diatas  dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah “seni dalam mencapai tujuan organisasi dengan cara pengordinasian sumber daya dari mulai perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan sehingga suatu tujuan dapat terselesaikan secara efisien dan efektif”.

2.2       Promosi
Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002:123)
“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.
Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006:179)
“Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya.


2.3       Stakeholders
Istilah Stakeholders atau dinamakan pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku kepentingan adalah seseorang, organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu sumberdaya alam tertentu (Brown et al 2001).
Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait dalam pengelolaan terhadap sumberdaya. Menurut Witold Henisz guru besar pada Sekolah Bisnis Wharton, termasuk semua orang dari politisi lokal dan nasional dan tokoh atau pemimpin masyarakat, penguasa, kelompok paramiliter, LSM dan badan-badan internasional.
Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun 1994) memberikan definisi pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis resiko baik karena mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan tersebut (stakeholders sukarela) ataupun karena mereka menghadapi resiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (stakeholders non-sukarela). Berdasarkan pandangan tersebut pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan.
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan didefinisikan kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan dan kebijakan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemangku kepentingan adalah seluruh pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang menjadi fokus kajian atau perhatian. Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat diperoleh atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses. (Start & Hovland).

PEMBAHASAN

Celebes canyon adalah sebuah daya tarik wisata alam yang masih sangat alami di Kabupaten barru , Sulawesi selatan.  Wisata alam sulawesi selatan ini disebut Celebes Canyon karena hampir mirip dengan wisata Grand Canyon yang berada Di US, karena daya tarik wisata baru ini berada di sulawesi selatan maka orang-orang menyebutnya  Celebes Canyon.
Memang wisata alam celebes canyon belum banyak di kenali di sekitar sulawesi selatan atau di daerah sekitar kabupaten barru, Hanya beberapa pecinta alam dan para traveller alam yang sudah sering ke Kab. Barru, karena memang wisata alam ini baru di kenal banyak orang beberapa bulan terakhir
Hal yang unik dari dari celebes canyon adalah walaupun musim kemarau tidak kering. Bahkan air celebes canyon cenderung lebih jernih dan segar. Tetapi diharapkan bagi wisatawan yang datang kesini bawa kembali sampahnya, selain karena memang belum tersedia tempat sampah yang memadai, juga untuk menjaga kebersihan sekitr celebes canyon yang benar-benar masih sangat alami.
Celebes Canyon yang sangateksotik dan masih alami, menyuguhkan keindahan alam berbatuan yang tersusun rapi serta deras arus air dari pegunungan. Tetapi sayangnya Celebes canyon belum dikelola oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta, sementara hanya di pantau oleh masyarakat setempat yang menjaganya. Dan juga daya tarik wisata ini tidak di dukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti kurangnya kode etik atau peraturan-peraturan mengenai keselamatan pengunjung dan kenyamanannya.
Perlu juga dibuatkan informasi mengenai batas-batas aman pengunjung ketika berada di lokasiCelebes Canyon, karena deras arus air yang sangat kencang membuat keselamatan pengunjung terancam. Dan dibutuhkan pula papan informasi untuk waktu-waktu tertentu yang baik untuk berkunjung di Celebes Canyon, karena setelah kami melakukan penelitian pekan lalu masyarakat setempat berkata ‘’pengunjung harus melihat kondisi cuaca dan apabila cuaca sedang mendung lebih baik wisatawan bergegas untuk meninggalkan lokasi karena curah hujan dapat membuat deras air semakin kencang’’. Jadi pembuatan seperti buku panduan (guide book) sangat membantu untuk memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi aktual di lokasicelebes canyon tanpa memerlukan seorang tour guide.
            Promosi yaitu kegiatan dari pemasaran maupun penjualan dalam rangka untuk menginformasikan dan mendorong permintaan konsumen terhadap produk atau jasa dari suatu perusahaan dengan mempengaruhi konsumen supaya membeli produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
Karena Celebes Canyon merupakan daya tarik wisata yang masih baru dana lami di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kebanyakan informasi yang didapat mengenai Celebes Canyon itu melalui sosial media dan pengalaman wisatawan yang sudah berkunjung kesana tetapi ini tidak terlalu akurat, jadi sangat diperlukannya website atau situs resmi dari Kab. Barru itu sendiri yang meberikan informasi tentang Celebes Canyon secara akurat, serta dibuatkan pula brosur dan dibagikan kesetiap wisatwan yang sudah berkunjung.
           
Peran Stakeholder
Pengertian Stakeholder menurut Wikipedia, Pemangku kepentingan adalah terjemahan dari kata stakeholder dapat diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Misalnya bilamana isu perikanan, maka stakeholder dalam hal ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan, masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya. Stakeholder dalam hal ini dapat juga dinamakan pemangku kepentingan.

Pemerintah daerah harus segera mendaftarkan Celebes Canyon sebagai daya Tarik resmi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barru agar mendapatkan suntikan dana untuk dikembangkan secara menyeluruh, masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditambahkan mengenai infrastruktur dan fasilitasnya agar kenyamanan wisatawan semakin bagus.
Untuk pihak swasta bisa membatu menyalurkan dana untuk perlindungan dan perawatan Celebes Canyon agar tetap terjaga kealamiannya karena tidak bisa dipungkiri celebes canyon untuk masih alami beberapa tahun kedepan tanpa dukungan dari setiap pihak-pihakyang berbasis pariwisata
Adapun masyarakat setempat turut menjaga kebersihan dan keamanan sekitar celebes canyon, karena dengan begini akan berdampak sendiri untuk pertumbuhan pendapatan ekonomi, apabila  semakin banyak yang berkunjung di celebes canyon dapat membuka peluang untuk membuka usaha.

   
DAFTAR PUSTAKA

Robbin dan Coulter. 2007. Ilmu manajemen.  Di akses pada tanggal 16 April 2016 
melalui: library.
binus.ac.id. Hal.8
Follet, May Parker. 2008. Ilmu manajemen. Di akses pada tanggal 16 April 2016 
melalui:
  library.binus.ac.id. Hal.3     
Solihin, Ismail. 2009. Definisi Manajemen. Di akses pada tanggal 16 April 2016 
melalui:
  Library.binus.ac.id. Hal.4
Brown, et al. 2001. Teori pemangku kepentingan



MAP OF TOURISM MAROS REGENCY, SOUTH SULAWESI - INDONESIA

MAP OF TOURISM MAROS REGENCY, SOUTH SULAWESI - INDONESIA

 

Design By : 

Winda Wahyuningsih, Devi Marhawani Arieska, Reza Faridi ^__^

 

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LINGKUNGAN DI PANTAI TANJUNG BAYANG MAKASSAR




DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LINGKUNGAN DI PANTAI TANJUNG BAYANG MAKASSAR

Oleh :

Devi Marhawani, Winda Wahyuningsih, Reza Faridi

 

Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar merupakan wilayah atau daerah yang terkenal terutama dalam sektor pariwisata. Di samping mengenai pariwisatanya Kota Makassar sendiri terkenal akan budaya ataupun kulinernya serta berbagai daya  tarik wisata, baik itu daya  tarik wisata sejarah, bahari, buatan dan daya  tarik wisata alam. Daya  tarik wisata alam yang terkenal di Kota Makassar antara lain  ialah Anjungan Pantai Losari yang terkanal sebagai icon dari Kota Makassar, dan Pantai Akkarena yang terletak tepat berada di Jalan Metro Tanjung Bunga. Tak jauh dari Pantai Akkarena terdapat pula Daya  tarik wisata alam yaitu Pantai Tanjung Bayang. Daya  tarik wisata alam tersebut sangat berpotensi, jika adanya kerja sama oleh Pemerintah maupun Stakeholder di bidang pariwisata untuk mengembangkan Daya  tarik wisata tersebut agar tak kalah dengan Daya  tarik wisata lainnya. 

Dengan adanya rencana untuk mengembangkan Daya  tarik wisata tersebut tidak terlepas dari dampak positif dan dampak negatif dari pengembangan Daya  tarik wisata tersebut baik sebelum dikembangkan maupun setelah di kembangkan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pariwisata memberikan berbagai dampak positif dan negative seperti dampak ekonomi, dampak sosial budaya , dan dampak lingkungan. Untuk mempromosikan Daya  tarik wisata Tanjung Bayang ini perlu melihat dampak positif dan dampak negatif dari lingkungannya terlebih dahulu. Karena sangat berpengaruh untuk pengelolaan Daya  tarik wisata tersebut serta kelestarian dari lingkungan Pantai Tanjung Bayang sendiri. Pantai Tanjung Bayang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara, seperti wisatawan mancangera dari Pakistan, tetapi tak lepas dari hal tersebut harus juga ditunjang dengan fasilitas serta kebersihan lingkungan di sekitar lingkungan Pantai Tanjung Bayang. 

Untuk Classification of Visitor Attraction itu sendiri Pantai Tanjung Bayang termasuk dalam  local market karena yang berkunjung ke Pantai Tanjung Bayang kebanyakan hanya penduduk lokal dari Makassar dan daerah sekitarnya. Dan Pantai Tanjung Bayang sendiri termasuk dalam Public Ownership karena Pantai Tanjung Bayang termasuk milik Pemerintah tetapi dikelola oleh masyarakat sekitar.  Selanjutnya untuk dampak negative dan positif dari Tanjung Bayang ialah dari hasil observasi kelompok kami. Daya  tarik wisata Tanjung Bayang lebih banyak ke dampak negative di sekitar lingkungannya. Dampak negative  yaitu terutama pada sampah, kurangnya fasilitas tempat sampah yang di sediakan oleh pengelola Daya  tarik wisata Tanjung Bayang. Penimbunan sampah yang di lakukan masyarakat sekitar. Gazebo yang dekat dengan bibir pantai menyebabkan pengkikisan dan berdampak pada fasilitas di sekitar Daya  tarik wisata Tanjung Bayang.

Adapun cara meminimalisir dari dampak negative dari Tanjung Bayang itu sendiri ialah banyaknya sampah sebaiknya harus di adakan seminggu sekali untuk di adakan kerja bakti di sekitar Daya  tarik wisata tersebut atau di sekitar pantai agar para wisatawan merasa nyaman berwisata di tempat wisata tersebut dan juga kesadaran para masyarakat setempat untuk menjaga lingkungan atau sadar akan kebersihan lingkungan mereka sendiri. Atau di adakan penyuluhan agar para masyarakat setempat sadar akan kebersihan di sekitar daya  tarik dan juga masyarakat setempat di ajarkan untuk menerapkan sapta pesona. Selanjutnya kurangnya tempat sampah yang di sediakan oleh pengelola  tanjung bayang, sebaiknya pengeloal atau masyarakat setempat menyediakan tempat sampah di beberapa spot agar para wisatawan gampang untuk mendapatkan tempat sampah di sekitar mereka. Dan untuk sampahnya sendiri di sediakan 2 jenis tempat sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Agar masyrakat setempat bisa mendaur ulang sampah tersebut untuk menjadi bahan yang bermanfaat untuk mereka. Selanjutnya untuk penimbunan sampah di sekitar daya  tarik tersebut sebaiknya di sediakan fasilitas mobil atau kendaraan bermotor untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di sekitar Tanjung Bayang. Karena menurut masyarakat setempat yang telah kami wawancarai, mereka mengatakan mobil sampah hanya sampai luar Tanjung Bayang, mobil sampahnya tidak masuk di sekitar kawasan Tanjung Bayang dan itu sangat menyulitkan masyarakat untuk membuang sampahnya. Selanjutnya untuk gazebo-gazebo yang berada di sekitar bibir pantai dapat menyebabkan pengikisan, pada fasilitas di sekitar pantai sebaiknya gazebo di tata sedimikian rupa agar para wisatawan nyaman apabila menyewa gazebo. 

Berbicara mengenai penataan gazebo tsb, seharusnya untuk stakeholder yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan Daya  tarik wisata Tanjung Bayang ialah pemerintah setempat, pengusaha, serta masyarakat setempat. Untuk pemerintah setempat agar lebih melihat Daya  tarik wisata yang sangat berpotensi mendatangkan para wisatawan karena area Daya  tarik wisata Tanjung Bayang cukup luas. Dan Tanjung Bayang tidak lagi termasuk dalam Local Market tetapi setidaknya bisa termasuk dalam Nasional Market maupun Internasional Market. Selanjutnya untuk pengusaha agar menambah beberapa fasilitas lainnya seperti hotel, restaurant, dll. Agar tanjung bayang juga tidak kalah dengan Daya  tarik wisata lainnya menurut masyarakat setempat karena semenjak hadirnya beberapa Daya  tarik wisata seperti bugis waterpark, wisata pantai galesong, wisata pantai bintang kini di Tanjung Bayang sudah sepi di kunjungi oleh wisatawan lokal karena munculnya Daya  tarik wisata lainnya yang mempunyai fasilitas lengkap serta kebersihan lingkungannya. Untuk masyarakat setempat, agar kiranya setelah pemerintah dan pengusaha dalam mengembangkan Daya  tarik wisata Tanjung Bayang ini di harapkan para masyrakat setempat untuk lebih menjaga kebersihan lingkugan di sekitar Daya  tarik wisata.

Dengan pengembangan pariwisata harus mengacu dan memperhatikan ketentuan Pasal 12, Pasal13 danPasal 14 Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup sebagai berikut :

Pasal 12:

(1) Pemanfaatan sumber daya  alam dilakukan berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).

(2) Dalam hal RPPLH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum tersusun, pemanfaatan sumber daya  alam dilaksanakan berdasarkan daya  dukung dan daya  tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan:

a.Keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup

b.Keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup

c.Keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.

Pasal 13:

(1) Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(2) Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a.Pencegahan

b.Penanggulangan

c.Pemulihan.

(3)Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggungjawab masing-masing.

Pengembangan pariwisata pada umumnya bertujuan untuk memperkenalkan, mendaya gunakan, melestarikan dan meningkatkan mutu objek dan daya  tarik wisata, dalam pembangunan objek wisata dan daya  tarik wisata dilakukan dengan memperhatikan kelestarian budaya  dan mutu lingkungan hidup serta kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri. Dengan demikian antara pariwisata dan masalah lingkungan mempunyai kedekatan yang tidak dapat dipisahkan. Secara teori, hubungan lingkungan alam dengan pariwisata harus mutual dan bermanfaat. Wisatawan menikmati keindahan alam dan pendapatan yang dibayarkan wisatawan digunakan untuk melindungi dan memelihara alam guna keberlangsungan pariwisata. 

Finally, sekian dan terima kasih. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapakan untuk perbaikan penulisan di blog kami selanjtunya.

MERCI BEACOUP ^_^ 


Rabu, 06 April 2016

AKOMODASI DI KOTA MAKASSAR

AKOMODASI DI KOTA MAKASSAR

Oleh :

Devi Marhawani, Winda Wahyuningsih, Reza Faridi


Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar merupakan salah satu Kota maju di kawasan Indonesia bagian timur, baik dalam segi perekonomian, industri bahkan pariwisata. Dilihat dari berkembangnya dan sedang gencar-gencarnya dilakukan pembangunan hotel di Kota Makassar sendiri, baik dari hotel kelas melati hingga hotel kelas berbintang. Tidak heran jika banyak investor yang ingin berinvestasi di Kota Makassar, terkhusus dalam sektor akomodasi.

Ada beberapa klasifikasi/jenis-jenis akomodasi di Kota Makassar, salah satunya yaitu klasifikasi mengenai hotel. Pengertian dari hotel sendiri merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bangunannya untuk jasa pelayanan penginapan, penyediaan makan dan minum serta jasa lainnya yang dikelola secara komersil. Misalnya hotel berbintang yang ada di Kota Makassar yaitu Hotel Aryaduta yang tepat berada di jalan Penghibur dengan view langsung berhadapan dengan Pantai Losari dimana kita ketahui bersama Pantai Losari merupakan icon dari Kota Makassar sendiri. Tidak jauh dari Hotel Aryaduta, disekitar Pantai Losari juga terdapat beberapa hotel berbintang seperti Makassar Golden Hotel, Hotel Pantai Gapura dan hotel baru yang menjadi incaran para wisatawan yang sekarang dalam tahap pembangunan yaitu Hotel Swissbellin, beberapa hotel berbintang tersebut menyuguhkan pemandangan dengan langsung berhadapan dengan laut (sea view). Selanjutnya bukan hanya hotel kelas berbintang yang menyuguhkan pemandangan yang berhadapan langsung dengan laut (sea view) tetapi terdapat pula hotel berbintang yang berada di tengah Kota Makassar atau dekat dengan pusat perbelanjaan, misalnya Hotel Sahid yang berada di Jalan Ratulangi, Hotel Horison yang tepat berada di Jalan Jend.Sudirman. Hotel-hotel berbintang tsb menyuguhkan view yang langsung berhadapan dengan keramaian di Kota Makassar (city view).

Untuk klasifikasi selanjutnya mengenai jenis-jenis akomodasi yaitu Guest House, pengertian dari Guest House sendiri adalah sejenis akomodasi baik itu milik perorangan atau perusahaan yang diperuntukkan khusus bagi tamu yang akan menginap. Guest House sendiri dapat berupa rumah pribadi yang disewakan untuk kepentingan tamu. Untuk akomodasi jenis Guest House di Kota Makassar sendiri keberadaannya/jumlahnya sudah lumayan banyak walaupun tidak sebanyak jumlah atau pembangunan Hotel di Kota Makassar, ada beberapa Guest House di Kota Makassar seperti, Matura Guest House yang terdapat di Jalan Urip Sumohardjo yang tetap berada di samping Rumah Sakit Awal Bros, adapula Guest House yang berada di Jalan Hertasning. Guest House mempunyai fasilitas yang sangat sederhana berbeda dengan hotel berbintang, tanpa menyediakan fasilitas makan dan minum.

Membahas mengenai Guest House di Kota Makassar yang sudah banyak keberadaannya selanjutnya kita akan membahas mengenai Apartment yang sedang dalam tahap pembangunan. Apartment yang sedang dalam tahap pembangunan tsb berada di Jalan Boulevard yang kita ketahui bersama lokasi Apartment tsb sangat strategis, di tengah perkotaan dan dekat dengan pusat perbelanjaan.

Untuk klasifikasi akomodasi selanjutnya adalah Resort. Resort biasanya Resort berada di pinggir kota atau berada di pegunungan maupun daerah pantai. Seperti Ammatoa Resort yang berada di Kabupaten Bulukumba yang menyuguhkan pemandangan dan fasilitas yang sangat memadai, word can explain how beautiful that resort hehe ^_^. Untuk jenis resort sendiri di Kota Makassar khususnya tidak terdapat resort, resort tsb kebanyakan berada di Kabupaten di Sulawesi Selatan.

Beralih dari topic pembahasan resort kita akan bergeser ke Conferences. Conferences merupakan suatu tempat yang digunakan untuk pertemuan yang sudah tidak asing lagi lebih tepatnya yaitu Meeting, Incenitve, Conference & Exhibition (MICE) baik untuk yang berskala nasional maupun internasional. Karena seperti yang kita ketahui bersama Kota Makassar sendiri termasuk dalam kategori Kota industri MICE yang sedang berkembang. Maka dari itu di setiap Hotel berbintang yang ada di Kota Makassar telah menyediakan beberapa fasilitas ruang meeting atau ballroom yang dapat digunakan untuk acara MICE. Terdapat pula beberapa bangunan yang ada di Kota Makassar seperti Gedung Celebes Convention Centre (CCC) merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk pelaksanaan beberapa event baik itu berskala Nasional maupun Internasional.


Demikian beberapa informasi mengenai Akomodasi di Kota Makassar, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan tulisan kami selanjutnya.

MERCI BEACOUP ^_^