MANAJEMEN
PENGUNJUNG (kode etik dan edukasi), PROMOSI DAN STAKEHOLDER DI CELEBES CANYON,
KAB.BARRU
SULAWESI
SELATAN - INDONESIA
Oleh: Devi Marhawani Arieska, Reza Faridi, Winda Wahyuningsih^__^
BAB IPENDAHULUAN
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan Pemerintah Daerah.(Undang Undang No 10 Tahun 2009 ).
Pengembangan pariwisata di harapkan dapat memperhatikan
sumber daya alam dan daya tarik wisata yang berpotensi dengan memanfaatkan
dampak positif yang di hasilkan dengan adanya pariwisata, selain itu tidak
lepas dengan sumber daya alam dan potensi daya tarik wisata , ada tiga aspek
yang perlu di perhatikan dalam pengembangan suatu daya tarik wisata untuk
meningkatkan pengunjung ialah manajemen pengunjung dalam hal ini termasuk di
dalamnya kode etik dan edukasi, promosi, dan peran stakeholder.
Namun, manajemen pengunjung
di suatu daya tarik wisata, promosi serta peran stakeholder dalam mengembangkan
suatu daya tarik wisata belum optimal di laksanakan di Daya Tarik Wisata
Celebes Canyon Kab. Barru. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar melihat daya
tarik wisata Celebes Canyon yang sangat berpotensi untuk di kembangkan oleh
para stakeholder pariwisata di Kab. Barru untuk meningkatkan jumlah pengunjung
di Celebes Canyon.
Maka dari itu sangat perlu
di lakukan manajemen pengunjung di daya tarik wisata Celebes Canyon seperti
kode etik atau aturan-aturan yang perlu di lakukan oleh wisatawan
pada saat mengunjungi Celebes Canyon. Aturan – aturan tersebut di buat untuk
para wisatawan untuk menjaga keselamatan pada saat mengunjungi daya tarik
wisata celebes canyon. Selain kode etik juga ada edukasi. Edukasi dalam hal ini
ialah memberikan informasi kepada para pengunjung. Ada dua cara memberikan
informasi kepada pengunjung yaitu formal lecture dan guidebook. Formal lecture
bisa di gunakan oleh penduduk setempat di sekitar daya tarik wisata Celebes
Canyon untuk memberikan informasi langsung kepada para pengunjung di Celebes
Canyon. Selain itu guidebook di gunakan oleh pemerintah setempat untuk
memberikan informasi mengenai daya tarik wisata yang ada di Kab. Barru salah
satunya ialah Celebes Canyon yang menjadi daya tarik wisata andalan yang di
miliki Kab. Barru. Agar para pengunjung lebih mudah mendapatkan informasi di
internet atau media sosial.Dan untuk promosi di lakukan oleh pemerintah
setempat untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes
Canyon. Serta peran stakeholder yang sangat penting dalam pengembangan dan
meningkatkan jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon.
Mengenai masalah yang timbul di Celebes Canyon, memancing
rasa ingin tahu peneliti serta mempelajari secara mendalam mengenai manajemen
pengunjung, kode etik edukasi, promosi dan peran stakeholder dalam meningkatkan
jumlah pengunjung di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon sehingga dengan berlatar
belakang dari permasalah yang ada, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian di Daya Tarik Wisata Celebes Canyon.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
Pengunjung
Menurut Robbins dan Coulter (2007, p8) manajemen adalah
proses pengordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut
terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Kata
efisiensi dapat diartikan sebagai mendapatkan output terbesar dengan input yang
sangat kecil, sementara efektivitas dapat diartikan pada penyelesaian
kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat tercapai.
Menurut May Parker Follet yang dikutip oleh Handoko
(2008:3) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan
organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin diperlukan.
Menurut Ismail Solihin (2009, p4) manajemen
dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan pengendalian dari berbagai sumber daya oganisasi untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa pengertian manajemen adalah “seni dalam mencapai tujuan organisasi dengan
cara pengordinasian sumber daya dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan sehingga suatu tujuan dapat terselesaikan secara efisien dan
efektif”.
2.2 Promosi
Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran
perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen
tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yevis
Marty Oesman (2002:123)
“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan
mengingat produk tersebut”.
Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma
(2006:179)
“Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi
penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan
untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen”.
Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan
yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan
informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat
memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara
atau kombinasi keduanya.
2.3 Stakeholders
Istilah Stakeholders atau dinamakan pemangku kepentingan
adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi kesejahteraan
dan kelangsungan hidup organisasi. Pemangku kepentingan adalah seseorang,
organisasi atau kelompok dengan kepentingan terhadap suatu sumberdaya alam
tertentu (Brown et al 2001).
Pemangku kepentingan mencakup semua pihak yang terkait
dalam pengelolaan terhadap sumberdaya. Menurut Witold Henisz guru besar pada Sekolah
Bisnis Wharton, termasuk semua orang dari politisi lokal dan nasional dan tokoh
atau pemimpin masyarakat, penguasa, kelompok paramiliter, LSM dan badan-badan
internasional.
Dalam konteks perusahaan, Clarkson (dalam artikel tahun
1994) memberikan definisi pemangku kepentingan secara lebih khusus sebagai
suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis resiko baik karena
mereka telah melakukan investasi (material ataupun manusia) di perusahaan
tersebut (stakeholders sukarela) ataupun karena mereka menghadapi resiko akibat
kegiatan perusahaan tersebut (stakeholders non-sukarela). Berdasarkan pandangan
tersebut pemangku kepentingan adalah pihak yang akan dipengaruhi secara
langsung oleh keputusan dan strategi perusahaan.
Dalam Bussiness Dictionary, pemangku kepentingan
didefinisikan kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan langsung atau
tidak langsung dalam sebuah organisasi karena dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh tindakan organisasi, tujuan dan kebijakan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pemangku kepentingan adalah seluruh pihak yang terkait dengan isu dan
permasalahan yang menjadi fokus kajian atau perhatian. Seorang pemangku
kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat diperoleh atau
akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam banyak
siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai
posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses. (Start & Hovland).
PEMBAHASAN
Celebes canyon adalah sebuah daya tarik wisata alam yang
masih sangat alami di Kabupaten barru , Sulawesi selatan. Wisata alam
sulawesi selatan ini disebut Celebes Canyon karena hampir mirip dengan
wisata Grand Canyon yang berada Di US, karena daya tarik wisata baru ini berada
di sulawesi selatan maka orang-orang menyebutnya Celebes Canyon.
Memang wisata alam celebes canyon belum banyak di kenali
di sekitar sulawesi selatan atau di daerah sekitar kabupaten barru, Hanya
beberapa pecinta alam dan para traveller alam yang sudah sering ke Kab. Barru,
karena memang wisata alam ini baru di kenal banyak orang beberapa bulan
terakhir
Hal yang unik dari dari celebes canyon adalah walaupun
musim kemarau tidak kering. Bahkan air celebes canyon cenderung lebih jernih
dan segar. Tetapi diharapkan bagi wisatawan yang datang kesini bawa kembali
sampahnya, selain karena memang belum tersedia tempat sampah yang memadai, juga
untuk menjaga kebersihan sekitr celebes canyon yang benar-benar masih sangat
alami.
Celebes Canyon yang sangateksotik dan masih alami,
menyuguhkan keindahan alam berbatuan yang tersusun rapi serta deras arus air
dari pegunungan. Tetapi sayangnya Celebes canyon belum dikelola oleh pihak
pemerintah maupun pihak swasta, sementara hanya di pantau oleh masyarakat
setempat yang menjaganya. Dan juga daya tarik wisata ini tidak di dukung dengan
fasilitas-fasilitas yang memadai seperti kurangnya kode etik atau
peraturan-peraturan mengenai keselamatan pengunjung dan kenyamanannya.
Perlu juga dibuatkan informasi mengenai batas-batas aman
pengunjung ketika berada di lokasiCelebes Canyon, karena deras arus air
yang sangat kencang membuat keselamatan pengunjung terancam. Dan
dibutuhkan pula papan informasi untuk waktu-waktu tertentu yang baik untuk
berkunjung di Celebes Canyon, karena setelah kami melakukan penelitian pekan
lalu masyarakat setempat berkata ‘’pengunjung harus melihat kondisi cuaca dan
apabila cuaca sedang mendung lebih baik wisatawan bergegas untuk meninggalkan
lokasi karena curah hujan dapat membuat deras air semakin kencang’’. Jadi
pembuatan seperti buku panduan (guide book) sangat membantu untuk
memudahkan wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi aktual
di lokasicelebes canyon tanpa memerlukan seorang tour guide.
Promosi
yaitu kegiatan dari pemasaran maupun penjualan dalam rangka untuk
menginformasikan dan mendorong permintaan konsumen terhadap produk atau jasa
dari suatu perusahaan dengan mempengaruhi konsumen supaya membeli produk atau
jasa yang dijual oleh perusahaan.
Karena Celebes Canyon merupakan daya tarik wisata
yang masih baru dana lami di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kebanyakan
informasi yang didapat mengenai Celebes Canyon itu melalui sosial media dan
pengalaman wisatawan yang sudah berkunjung kesana tetapi ini tidak terlalu
akurat, jadi sangat diperlukannya website atau situs resmi
dari Kab. Barru itu sendiri yang meberikan informasi tentang Celebes Canyon
secara akurat, serta dibuatkan pula brosur dan dibagikan kesetiap wisatwan yang
sudah berkunjung.
Peran Stakeholder
Pengertian Stakeholder menurut Wikipedia, Pemangku
kepentingan adalah terjemahan dari kata stakeholder dapat
diartikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang
sedang diangkat. Misalnya bilamana isu perikanan, maka stakeholder dalam hal
ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan isu perikanan, seperti nelayan,
masyarakat pesisir, pemilik kapal, anak buah kapal, pedagang ikan, pengolah
ikan, pembudidaya ikan, pemerintah, pihak swasta di bidang perikanan, dan sebagainya.
Stakeholder dalam hal ini dapat juga dinamakan pemangku kepentingan.
Pemerintah daerah harus segera mendaftarkan Celebes
Canyon sebagai daya Tarik resmi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Barru agar mendapatkan suntikan dana untuk dikembangkan secara menyeluruh,
masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditambahkan mengenai infrastruktur dan
fasilitasnya agar kenyamanan wisatawan semakin bagus.
Untuk pihak swasta bisa membatu menyalurkan dana untuk
perlindungan dan perawatan Celebes Canyon agar tetap terjaga kealamiannya
karena tidak bisa dipungkiri celebes canyon untuk masih alami beberapa tahun
kedepan tanpa dukungan dari setiap pihak-pihakyang berbasis pariwisata
Adapun masyarakat setempat turut menjaga kebersihan dan
keamanan sekitar celebes canyon, karena dengan begini akan berdampak sendiri
untuk pertumbuhan pendapatan ekonomi, apabila semakin banyak yang
berkunjung di celebes canyon dapat membuka peluang untuk membuka usaha.
DAFTAR PUSTAKA
Robbin
dan Coulter. 2007. Ilmu manajemen. Di akses pada tanggal 16 April
2016
melalui:
library.
binus.ac.id.
Hal.8
Follet,
May Parker. 2008. Ilmu manajemen. Di akses pada tanggal 16 April 2016
melalui:
library.binus.ac.id.
Hal.3
Solihin,
Ismail. 2009. Definisi Manajemen. Di akses pada tanggal 16 April 2016
melalui:
Library.binus.ac.id.
Hal.4
Brown,
et al. 2001. Teori pemangku kepentingan
0 komentar:
Posting Komentar